Cerita Lengkap Awal Mula Berdirinya Kerajaan Majapahit Di Indonesia

Siapa sih yang tidak ketahui tentang kerajaan Majapahit, tentu seluruhnya telah ketahui ataupun minimun sempat mendengar nama tersebut. Kerajaan yang sangat besar dengan mempunyai patih yang sangat populer ialah Patih Gajah Mada.

Cerita Lengkap Awal Mula Berdirinya Kerajaan Majapahit Di Indonesia

Buat lebih jelasnya menimpa kerajaan Majapahit hendaknya kita ikuti penjelasan di dasar ini yang hendak menarangkan sejarah kerajaan Majapahit dengan perinci mulai dari berdirinya hingga dengan masa runtuhnya. Ayo ikuti artikelnya.


Kerajaan Majapahit berawal dari suatu desa yang didirikan di daerah Sidoarjo.

Dikala mengetuai konsolidasi kader Partai Demokrat di Tulungagung pada akhir minggu kemudian, Pimpinan Universal Susilo Bambang Yudhoyono mengantarkan kalau keluarganya masih generasi langsung trah Kerajaan Majapahit. Leluhurnya merupakan pendiri serta raja awal Majapahit, Raden Wijaya dari garis Ki Ageng Buwono Keling. Ia pula mengaitkan kejayaan Majapahit pada abad 14 dengan 14 no urut Partai Demokrat dalam Pemilu 2019.


Bagaimanakah awal mula Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit?

Sehabis Kerajaan Singhasari jatuh ke tangan Jayakatwang, raja Gelang Gelang; pada 1292 Wijaya membuka hutan yang tandus di Trik, sebelah selatan Surabaya. Di tempat seperti itu, ia mendirikan Kerajaan Majapahit. Pendirian itu diceritakan dalam naskah Pararaton, Nagakartagama, Kidung Ranggalawe, Kidung Harsawijaya, serta diabadikan dalam Prasasti Kudadu( 1294 Meter) serta Prasasti Sukamrta( 1296 Meter).

“ Majapahit posisinya di lembah Sungai Brantas, sebelah tenggara Kota Majakerta, di wilayah Trik. Ini merupakan suatu kota kecil di persimpangan Kali Mas serta Kali Porong,” tulis Slamet Muljana dalam Tafsir Sejarah Nagarakrtagama.

Belum lama ini, masyarakat mengalami sisa bangunan bata, fosil kayu, serta hewan di areal persawahan serta makam di Dusun Kedungklinter, Desa Kedungbocok, Kecamatan Tarik, Sidoarjo. Diprediksi web ini ialah cikal- bakal Kerajaan Majapahit.

Pada akhir 1292, tempat itu masih hutan belantara. Pohon- pohon maja banyak berkembang di situ, semacam mayoritas tempat yang lain di lembah Sungai Brantas. Tipe Pararaton mengatakan berkat buah maja inilah nama Majapahit terbentuk.

“ Seperti itu sebabnya, sebagian tempat di wilayah Sungai Brantas memiliki nama maja, semacam Majakerta, Majawarna, Majaagung, Majajejer, Majasari, Majarata,” tulis Slamet Muljana.

Tadinya, pada waktu pasukan Jayakatwang dari Gelang Gelang melanda Singhasari, Kertanagara menunjuk Wijaya buat mengetuai Singhasari melawan pasukan Jayakatwang. Tetapi, pasukan musuh terus menekan hingga kesimpulannya Wijaya melarikan diri dengan dilindungi abdi- abdi setianya.

Di umurnya yang masih muda, Wijaya wajib melarikan diri sampai menyeberang ke Madura. Aria Wiraraja, adipati Madura, menganjurkan Wijaya buat pura- pura menyerah kepada Jayakatwang buat memperoleh kepercayaannya.

Wijaya menjajaki anjuran itu. Sehabis Jayakatwang yakin, Wijaya memohon wilayah Trik buat dibuka jadi desa. Ia berdalih desa itu hendak dijadikan pertahanan terdepan bila wajib mengalami musuh yang menyeberang lewat Sungai Brantas. Dengan dorongan Wiraraja, Wijaya membuka wilayah Trik jadi desa dengan nama Majapahit.

“ Sehabis pemberontakan itu, Wijaya masih diizinkan mendapatkan sebidang tanah penuh hutan di Terik serta tinggal di situ oleh Jayakatwang. Di sanalah dini mula Majapahit berdiri,” kata arkeolog Agus Aris Munandar, kala ditemui di kantornya, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.

Kala Trik masih berbentuk desa, Wijaya diam- diam menguatkan diri dengan mengambil hati penduduknya, paling utama orang- orang yang tiba ke Tumapel serta Daha. Ia menunggu dikala yang pas buat membalas dendam kepada Jayakatwang.

Bersamaan dengan masa itu, pada dini 1293, tentara Khubilai Khan tiba ke Jawa buat mengukum Kertanagara sebab sudah melukai utusan Mongol, Meng Qi. Tetapi, Kertanagara sudah dihabisi Jayakatwang. Kesimpulannya, Wijaya bersama pasukan Mongol melanda Daha serta menundukkan Jayakatwang.

Sehabis itu, Wijaya melanda balik serta mengusir Mongol dari Jawa. Sementara itu, tadinya Wijaya berjanji hendak tunduk pada Khubilai Khan bila pasukan Mongol membantunya melanda Jayakatwang.

“ Untuk Mongol tugas mereka telah berakhir, mereka telah sukses mengalahkan Raja Jawa,” kata Agus.

Hingga, ditahbiskanlah Raden Wijaya bagaikan raja Majapahit. Ia bawa rajasa dalam nama abhiseka- nya, ialah nama pendiri Kerajaan Singhasari.

“ Negeri baru Majapahit dikira bagaikan lanjutan kerajaan Singhasari, yang sudah runtuh pada 1292 bagaikan ciri fakta kesetiaan pendirinya kepada para raja leluhur di Singhasari,” catat Slamet Muljana.


Sejarah Pendek Kerajaan Majapahit

Sesungguhnya kerajaan Majapahit berdiri karena terdapatnya serbuan dari Jayaketwang( Adipati Kediri) yang sukses menewaskan penguasa Kerajaan Singasari yang terakhir ialah Kertanegara disebabkan menolak pembayaran upeti.

Berikutnya Raden Wijaya( menantu Kertanegara) sukses melarikan diri ke Madura buat memohon proteksi terhadap Aryawiraraja. Kemudian Raden Wijaya diberi hutan tarik oleh Aryawiraraja buat dipakai bagaikan daerah kekuasaan serta pada kesimpulannya dijadikan suatu desa baru dengan nama Majapahit.

Majapahit berasal dari kata” buah maja” serta“ rasa getir”. Tidak lama kemudian

pasukan Mongolia yang dipandu oleh Shis- Pi, Ike- Mise serta pula Kau Hsing tiba ke tanah Jawa. Yang tidak lain merupakan dengan tujuan buat menghukum Kertanegara sebab menolak pembayaran upeti terhadap pasukan Mongolia.

Dalam suasana tersebut Raden Wijaya menggunakan kerja sama dengan pasukan Mongolia buat melanda pasukan Jayaketwang. 

Serta pada kesimpulannya pasukan Mongolia dengan dorongan Raden Wijaya menang dengan terbunuhnya Jayaketwang. Tidak berselang lama, setelah itu Raden Wijaya mengusir pasukan Mongolia dari tanah Jawa.

Pengusiran tersebut terjalin kala para pasukan Mongolia lagi berpesta buat memperingati kemenangannya atas pasukan Jayaketwang. Dikala suasana yang lengah tersebutlah Raden Wijaya memakainya buat melaksanakan penyerangan kepada Pasukan Mongolia.

Kesimpulannya Raden Wijaya sukses buat mengusir pasukan Mongolia dari tanah Jawa serta setelah itu naik tahta serta bergelar Sri Kertajasa Jayawardhana tahun 1293.

Bagi para pakar, berdirinya Kerajaan Majapahit merupakan kala Raden Wijaya dinobatkan bagaikan raja Majapahit bertepatan pada 15 bulan Kartika 1215 ataupun pada bertepatan pada 10 November 1293.

Sebagaimana disinggung di atas kalau Kerajaan Majapahit terletak di Propinsi Jawa Timur yang mana bunda kotanya di suatu desa yang dikala ini bernama Triwulan di Mojokerto. Yang mana kerajaan Majapahit berdiri dari tahun 1293 sampai 1500 Meter.


Kehidupan di Kerajaan Majapahit

Terdapat sebagian aspek kehidupan yang jadi maju dan runtuhnya Kerajaan Majapahit, antara lain ialah:


Kehidupan Politik Kerajaan Majapahit

Kehidupan politik di Kerajaan Majapahit banyak sekali terdapatnya pemberontakan dari dalam kerajaan sendiri. Terbentuknya pemberontakan tersebut mulanya dikala Raden Wijaya memerintah, ialah banyak pemberontakan yang dicoba oleh Ranggalawe, Sora serta Nambi yang tujuan mereka ialah buat menjatuhkan Raden Wijaya.

Namun dengan kecerdikan Raden Wijaya, pemberontakan tersebut dapat dipadamkan. Masa pemerintahan Raden Wijaya juga kesimpulannya berakhir kala dia wafat pada tahun 1309 Meter. Setelah itu pengganti Raden Wijaya tidak lain merupakan anaknya yang bernama Jayanegara yang masih berusia 15 tahun.

Berbeda sekali dengan bapaknya, Jayanegara sama sekali tidak memiliki kemampuan dalam mengetuai kerajaan, hingga pada kesimpulannya Jayanegara dijuluki dengan istilah“ Kala Jamet” yang berarti lemah serta jahat. 

Dikala pemerintahan Jayanegara, banyak terjalin pemberontakan dari orang- orang kepercayaannya sendiri yang disebabkan kurang tegasnya Jayanegara dalam mengetuai kerajaan Majapahit.

Salah satu pemberontakan yang nyaris menjatuhkan Jayanegara ialah pemberontakan yang dipandu oleh Ra Kuti. Hendak namun pemberontakan tersebut dapat dipadamkan oleh Gajah Mada serta dia sukses menyelamatkan Jayanegara ke suatu desa yang bernama Badaran.

Di desa tersebut Jayanegara sukses dibunuh oleh seseorang tabib yang bernama Tancha kala Jayanegara di pembedahan. Perihal tersebut disebabkan tabib tersebut memiliki dendam terhadap Jayanegara, serta setelah itu tabib itu ditangkap serta dibunuh oleh Gajah Mada.

Pada dikala itu sebab Jayanegara tidak memiliki generasi, hingga pemerintahan Majapahit digantikan oleh adiknya yang bernama Gayatri yang mempunyai gelar Tribuana Tunggadewi.

Dalam masa pemerintahannya tersebut dia cuma mengetuai Majapahit dari tahun 1328 hingga 1350.

Sepanjang masa kepemimpinannya pula terjalin banyak sekali pemberontakan, namun pemberontakan tersebut dapat dipatahkan oleh Gajah Mada. Atas jasanya tersebut, hingga Gajah Mada setelah itu dinaikan jadi Mahapatih Majapahit. Sehabis itu setelah itu Gajah Mada mengucap suatu sumpah yang setelah itu diketahui dengan“ Sumpah Palapa”.

Ada pula bunyi dari sumpah palapa tersebut merupakan“ Gajah Mada pantang berhura- hura saat sebelum menyatukan Nusantara”, tidak lama dari sumpah tersebut setelah itu Tribuana Tunggadewi juga wafat pada tahun 1350 Meter. Sehabis Tribuana Tunggadewi wafat, setelah itu digantikan oleh Hayam Wuruk.

Di masa inilah Kerajaan Majapahit terletak dalam masa kajayaannya. Yang mana kerajaan tersebut nyaris menaklukkan segala daerah Nusantara.


Kehidupan ekonomi kerajaan majapahit

Dengan posisi kerajaan yang sangat strategis tersebut, dikala itu Kerajaan Majapahit bisa jadi pusat perdagangan di tanah Jawa. Kerajaan Majapahit ialah salah satu kerajaan yang kebanyakan masyarakatnya bagaikan orang dagang.

Tidak hanya berdagang, warga Majapahit pula banyak yang yang jadi pengrajin emas, pengrajin perak serta lain- lain. Buat komoditas ekspor dari kerajaan Majapahit berbentuk benda alam semacam: lada, garam, kain dan burung kakak tua.

Sebaliknya buat komoditas impornya ialah mutiara, emas, perak, keramik, dan beberapa barang yang dibuat dari besi. Tidak hanya itu dari segi mata duit, Kerajaan Majapahit membuat mata uangnya dengan kombinasi perak, timah putih, timah gelap dan tembaga.

Kemakmuran ekonomi dari Kerajaan Majapahit dapat dikatakan karena terdapatnya 2 aspek, ialah dari lembah sungai Brantas serta sungai Bengawan Solo yang terletak di dataran rendah jadi sangat sesuai bertani. Bermacam fasilitas infrastruktur pula dibentuk biar lebih mempermudah warganya dalam bertani semacam dibangunnya irigasi.

Aspek kedua ialah dengan terdapatnya pelabuhan- pelabuhan Majapahit yang terletak di tepi laut utara pulau Jawa mempunyai kedudukan dalam perdagangan remah- rempah dari Maluku. Kerajaan Majapahit mengenakan sistem pungut pajak dari tiap kapal- kapal yang mengadakan ekspedisi maupun singgah di pelabuhan Majapahit.


Kehidupan Kebudayaan

Kebudayaan warga Majapahit telah tercantum sangat maju pada masanya. Perihal tersebut diisyarati dengan terdapatnya bermacam perayaan- perayaan keagamaan pada masing- masing tahunnya. Dibidang seni serta sastra pula tidak kalah majunya, apalagi berfungsi di dalam kehidupan budaya di Majapahit.

Bagi seseorang pendeta dari Italia bernama Mattiusi dimana dia sempat menetap di Majapahit, dia memandang kalau Kerajaan Majapahit yang sangat luar biasa. Apalagi dia sangat kagum dengan istana kerajaan yang sangat luas serta tangga dan bagian dalam ruangan yang berlapiskan emas serta perak. Tidak hanya itu, baginya atapnya pula bersepuh emas.


Sistem Pemerintahan Kerajaan Majapahit

Pada masa kepemimpinan Hayam Wuruk, seluruh sistem pemerintahan dan birokrasi di Kerajaan Majapahit berjalan dengan tertib setimpal dengan yang sudah didetetapkan. Sistem Birokrasi di Majapahit kala itu antara lain:

Raja yang mengetuai di kerajaan masa itu dikira penjelmaan dewa oleh warga serta memiliki hak paling tinggi dalam kerajaan.

Rakryan Mahamantri Kartini umumnya hendak di jabat oleh putra- putra raja. Dharmadyaksa ialah pejabat hukum di pemerintahan kerajaan.

Tidak hanya itu pembagian daerah di dalam Kerajaan Majapahit pula dicoba dengan tertib yang disusun oleh Hayam Wuruk. Ada pula pembagiannya ialah:

Bhumi, ialah kerajaan dengan raja bagaikan pemimpinnya.

Negeri, ialah setingkat dengan propinsi dengan pemimpinnya merupakan raja ataupun natha yang pula kerap diucap dengan bhre.

Watek, ialah setingkat dengan kabupaten yang dipandu oleh Wiyasa.

Kuwu, ialah setingkat dengan kelurahan yang pemimpinannya bernama lurah.

Wanua, ialah setingkat dengan desa yang dipandu oleh Thani.

Kabuyutan, ialah setingkat dengan dusun ataupun tempat- tempat sakral.

Raja raja Kerajaan Majapahit
 
Dalam sejarah Kerajaan Majapahit terdapat sebagian raja yang sempat mengetuai di Majapahit, di antara lain ialah:

Raden Wijaya( 1293- 1309)

Raden Wijaya ialah pendiri Kerajaan Majapahit serta sekalian raja awal Majapahit. Raden Wijaya naik tahta Kerajaan Majapahit dengan diberi gelar Kertarajasa Jayawardhana. Pada masa kepemimpinan Raden Wijaya tersebut ialah masa dini Kerajaan Majapahit.

Raden Wijaya nampak lebih mengutamakan melaksanakan konsolidasi dan menguatkan pemerintahan. Perihal tersebut butuh dicoba karena pada waktu dini tersebut ialah ialah transisi dari kerajaan tadinya ialah kerajaan Singasari mengarah kerajaan baru ialah Kerajaan Majapahit.

Sebagian strategi dicoba oleh Raden Wijaya buat menguatkan pemerintahan, misalnya dengan menjadikan Majapahit

bagaikan pusat pemerintahan. Setelah itu membagikan posisi berarti terhadap para pengikut setianya, dan menikahi keempat gadis Kertanegara( raja Singasari). Raden Wijaya wafat tahun 1309 serta dimakamkan di Candi Sumberjati ataupun Candi Simping.

Jayanegara( 1309- 1328)

Jayanegara merupakan raja kedua Majapahit. Jayanegara ialah putra Raden Wijaya namun dari selir. Karena Raden Wijaya tidak memiliki putra dari permaisuri, hingga Jayanegara yang ialah putra dari selir tersebut yang setelah itu jadi raja Majapahit.

Jayanegara memerintah kerajaan Majapahit di umur yang masih sangat muda ialah umur 15 tahun. Pemerintahan Jayanegara tidak kokoh sehingga timbul banyak pemberontakan. Serta pemberontakan tersebut di inisiasi oleh orang- orang di bundaran Istana Majapahit yang dahulunya merupakan orang keyakinan bapaknya.

Pemberontakan tersebut di antara lain pemberontakan Ronggolawe, pemberontakan Lembu Sura, Nambi, dan terdapat sebagian pemberontakan yang lain.

Tribuana Tungga Dewi( 1328- 1350)

Raja selanjutnya ialah Tribuana Tungga dewi ialah adik dari Jayanegara yang ialah seseorang perempuan, karena Jayanegara wafat dalam kondisi tidak mempunyai generasi. Sesungguhnya tahta Jayanegara dikasih kepada Gayatri ataupun Rajapatni yang tidak lain merupakan permaisuri Raden Wijaya.

Tetapi sebab Gayatri telah jadi Bhiksuni, hingga diwakilkan kepada putrinya yang bernama Tribuana Tungga dewi. Masa pemerintahan Tribuana Tungga dewi tersebut bisa dikatakan bagaikan dini kejayaan Kerajaan Majapahit.

Walaupun masih terdapat sebagian pemberontakan di dalamnya, namun secara universal sukses ditumpas. Suami Tribuana Tungga dewi ialah Cakradhara serta berprofesi bagaikan Bhre Tumapel dengan gelar Kertawardana. Pemerintahan Tribuana Tungga dewi lebih kokoh lagi dengan terdapatnya Mahapatih Gajah Mada.

Pada masa pemerintahan Tribuana Tungga dewi, Majapahit melaksanakan ekspansi kekuasaan besar- besaran di bermacam wilayah di Nusantara.

Hayam Wuruk( 1350- 1389)

Raja Majapahit berikutnya ialah Prabu Hayam Wuruk. Prabu Hayam Wuruk ialah raja yang sukses bawa masa kejayaan Majapahit. Dengan dimulai oleh Tribuana Tungga dewi dalam perluasan ke bermacam wilayah, berikutnya Hayam Wuruk

menyempurnakan dengan tata kelola yang baik.

Gelar Hayam Wuruk ialah Rajasanegara. Salah satu aspek penunjang kesuksesan Hayam Wuruk di dalam memerintah Majapahit ialah keberadaan para pembantunya yang sangat mumpuni. Sebut saja Mahapatih Gajah Mada, berikutnya Adityawarman serta pula Mpu Nala.

Orang- orang tersebut memiliki kapasitas yang sangat mumpuni dalam melaksanakan suatu negeri dalam menggapai kemajuan. Mpu Nala ialah bagaikan pimpinan armada laut pula sangat mahir dalam melaksanakan strategi.

Dengan kebesaran Kerajaan Majapahit, hingga tidak susah untuk Majapahit buat menjalakan kerjasama dengan sebagian kerajaan orang sebelah yang diucap dengan Mitrekasatat.

Kusumawardani- Wikramawardhana( 1389- 1399)

Raja berikutnya ialah Kusumawardani ataupun lebih tepatnya ialah ratu Majapahit. Kusumawardani dijadikan bagaikan ratu di pusat Majapahit sebaliknya putra pria dari selir Prabu Hayam Wuruk ialah Bhre Wirabumi( Minak Jingga) dijadikan bagaikan raja kecil di Blambangan.

Bhre Wirabumi ataupun Minak Jingga tersebut jadi raja di Blambangan namun senantiasa terletak di dasar kekuasaan Majapahit ataupun senantiasa tunduk kepada Majapahit.

Suhita( 1399- 1429)

Sehabis masa pemerintahan Kusumawardani berakhir, setelah itu jatuh kepada Suhita ialah putra dari Wikramawardhana dengan selir. Dari sinilah berikutnya timbul konflik yang hendak bawa kepada keruntuhan Majapahit.

Bhre Wirabumi ataupun Minak Jinggo merasa dirinya lebih berhak atas tahta Kerajaan Majapahit daripada Suhita setelah itu terjalin perang kerabat ialah Perang Paregreg( 1401- 1406). Wirabumi kesimpulannya dibunuh oleh Damar Wulan.

Perang Paregreg tersebut setelah itu membuat banyak wilayah di dasar kekuasaan Majapahit kesimpulannya memisahkan diri serta membuat Majapahit terus menjadi terpuruk.

Bhre Tumapel( Kertawijaya)-( 1447- 1451)

Rajasawardhana( 1451—1453)

Purwawisesa( 1456- 1466)

Kartabumi( 1466- 1478)

Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit

Dengan dibantu Mahapatih Gajah Mada Hayam Wuruk nyaris menaklukkan segala daerah Nusantara, serta menjadikan Majapahit bagaikan kerajaan terbanyak dan terkuat pada masanya. Bersamaan dengan pertumbuhan era Kerajaan Majapahit pula bisa memahami daerah luar Nusantara semacam Thailand, Singapore serta Malaysia.

Semenjak sepeninggalan Mahapatih Gajah Mada dan Hayam Wuruk, Kerajaan Majapahit hadapi kemunduran ekstrem. Terlebih dikala itu terdapat banyak serbuan dari kerajaan- kerajaan Islam yang belum lama berdiri. Tidak hanya itu keruntuhan Kerajaan Majapahit terjalin dikala pemerintahan Patih Hawa tahun 1518.


Aset Kerajaan Majapahit

Sepanjang pemerintahan kerajaan Majapahit sudah meninggalkan aset sejarah yang berharga masa itu. Misalnya candi. Candi- candi aset Majapahit yang masih terdapat hingga saat ini antara lain:

Candi Tikus
Terletak di web arkeologi Trowulan ialah di Dukuh Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan Mojokerto Jawa Timur. Dinamai candi tikus karena dikala di temukan nya terdapat banyak sekali sarang tikus- tikus liar.

Candi Brahu
Candi Brahu terletak di tempat yang sama dengan Candi tikus, ialah di kawasan web arkeologi Trowulan. Candi tersebut terbuat oleh Mpu Sendok yang digunakan buat pembakaran jenazah para raja Majapahit.

Gapura Bajang Ratu
Diperkirakan candi tersebut dibentuk pada abad ke 14 Meter. candi tersebut terletak di Desa Temon Kecamatan Trowulan, Mojokerto Jawa Timur. Di dalam kitab Negarakertagama, disebutkan kalau candi Bajang Ratu berperan bagaikan pintu masuk buat merambah tempat suci pada dikala itu buat memeringati wafatnya raja Jayanegara.

Gapura Wringin Lawang
Sesungguhnya Gapura tersebut dibuat dari bata merah setinggi 15, 5 m. Gapura yang terletak di Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Mojokerto Jawa Timur tersebut bergaya yang nyaris mirip dengan Candi Bentar.

Candi Jabung
Candi Jabung terletak di Desa Jabung Kecamatan Paiton, Probolinggo Jawa Timur. Walaupun cuma dibuat dari lapisan batu bata merah, candi tersebut nyatanya dapat bertahan lumayan lama.

Nah seperti itu tadi penjelasan menimpa sejarah kerajaan Majapahit secara perinci serta lengkap. Mudah- mudahan postingan ini bisa berguna buat Kamu yang lagi mencari rujukan menimpa sejarah kerajaan Majapahit.

Lebih baru Terlama

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter